foto

foto
jpg

Minggu, 15 Mei 2011

Insyaflah!

Syalom!
Pada kali ini saya akan menerangkan bahwa mengapa kita harus insyaf...
Selama kita bersama atau ikut Tuhan , semua yang kita kerjakan itu adalah buah tanganNya! Dan Ia berhak menentukan hak-hak kerajaan bagimu.
Pada lukas 22:28-34 tertulis bahwa:
28Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
29Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku,
30bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
31Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum,
32tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.''
33Jawab Petrus: ''Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!''
34Tetapi Yesus berkata: ''Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.''

Di sana tertulis bahwa petrus menyangkal bahwa ia akan setia dan rela berkorban bagi Yesus, namun Yesus menganggapnya itu suatu kesalahan. Mengapa? Karena Ia tak tahu diri, sebab Yesus dahulu mendapati Petrus dengan nama Simon yang artinya Buluh dan digantiNya menjadi Petrus yang artinya Batu Karang yang kokoh.
Namun dalam kenyataannya Petrus pada akhirnya tidak mengakui bahwa ia muridnya Yesus saat ia ditanya oleh orang-orang disekitarnya saat Yesus hendak disalibkan.
Karena ketamakan Petrus yang menganggap dirinya adalah batu karang yang benar-benar batu karang, iblis memberi cobaan gandum, pada dirinya yang dulu namanya Simon=buluh. Namun ternyata saat Tuhan Yesus menerima siksaan berat ia pura-pura tak mengenaliNya.
Anda tahu buluh pastinya kan? Buluh adalah tumbuhan liar yang tumbuh di semak-semak, dan bila dicabut akan layu serta tak berbobot.
Serta anda pastinya mengerti gandumkan? Bila ia dipanen ia di ayak atau diberi angin untuk memisahkan kulit gandum dengan gandumnya.
Nah apa yang terjadi pada buluh itu? Pastinya akan tertiup angin seutuhnya dan tidak meninggalkan apapun untuk dinikmati/dikonsumsi, nah itulah yang disebut ketamakan serta kesombongan.
Janganlah anda sombong akan apa yang anda raih saat ini! Karena itu semua Tuhan yang melakukan! Kita hanya pekerjaNya! Ingat, di dalam diri kita itu masih ada ke-simonan sama seperti Petrus.
1Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
2Berkatalah Sarai kepada Abram: ''Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.'' Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
3Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, -- yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan --, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
4Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
5Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: ''Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau.''
6Kata Abram kepada Sarai: ''Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.'' Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
7Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
8Katanya: ''Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?'' Jawabnya: ''Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.''
9Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: ''Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.''
10Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: ''Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.''
11Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: ''Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
Mari kita lihat pada Ayat 4 = Hagar memandang rendah sarai. Di situ sarai tidak tahu diri karena semua itu sarai yang mengusulkan rencana itu.
Ayat 6 = Sarai menindas hagar karena hagar tidak tahu diri
Ayat 8 = Katanya: ''Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?'' Jawabnya: ''Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.'' Nah disitu ada unsur keinsyafan hagar yang ditujukan kepada Tuhan yaitu saat Hagar berkata bahwa Ia meninggalkan nyonyaku.
Orang yang insyaf nantinya akan diselamatkan, namun orang yang tak tahu diri akan kecewa karena tak akan memperoleh keselamatan dari padaNya.
Yesaya 26:12 mengatakan: "Ya TUHAN, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami"
maka dari itu kamu sebagai manusia janganlah sombong akan segala sesuatu! Jangan sombong hai orang kaya! Karena kamu hanya menjadi bendaharaNya.
1 Korintus 15:9: Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Pada waktu itu ia mengataka ia paling rendah diantara para rasul namun pada 5th berikutnya ia :Efesus 3:8 mengatakan "Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,"
Namun pada Timotius 1:15, ia mengatakan bahwa ia paling hina dari semua umat kristen.
Makin lama kita ikut Tuhan Yesus, makin banyak kita mengetahui kekurangan kita dan kita akan sadar akan kekurangan kita.
Kejelekan dan kekurangan yang kita ungkapkan itu Tuhan anggap suatu kebaikan atau kebenaran.

Jadi hendaknya kita insyaf akan segala yang kita lakukan.... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar