foto
Sabtu, 30 Oktober 2010
gedong songo 2
1 dari 1 Kompasianer menilai Bermanfaat.
Gedong Songo merupakan salah satu komplek candi Hindu yang berlokasi tidak jauh dari kota Semarang, hanya sekitar 1 jam perjalanan, terdapat di dataran tinggi bandungan di ketinggian 900 – 1200 mdl, komplek candi Gedong Songo memiliki pemandangan yang luar biasa cantik banget. Berlatar belakang gunung lawu, sumbing dan merbabu memberikan pemandangan kaki langit yang luar biasa.
candi pertama
candi pertama
Memasuki kompleks candi Gedong Songo, kita dikenakan tiket seharga RP. 7.000 untuk pengunjung local (diatas 5 tahun bayar penuh) dan Rp. 25.000 untuk pengunjung mancanegara. Dan dengan berbekal sebotol minuman segar kita siap tancap gas dengan penuh semangat.
Sesaat memasuki pintu gerbang pemandangan yang terhampar adalah tawaran dari penyewaan kuda tunggang. Ada kandang kuda yang kudanya banyak banget, berasa liat iklan rokok Marlboro Country yang berlatar belakang kuda dan gunung2. Menggoda siy untuk naik kuda menikmati candi-candi, tapi setelah memperhatikan tarif sewa kudanya, ternyata lumayan mahal *hiks*…..untuk mengunjungi candi gedong 1 saja tarifnya Rp. 10.000 itu untuk lokasi yang paling dekat, sementara ada mengunjungi 5 lokasi candi yang lumayan berjauhan dan berundak2 tarifnya Rp. 50.000 untuk keliling seluruh area candi gedong songo…*phhhiiiwwww …lumayan tuh….demi penghematan dan alesan lebih afdol menikmati perjalanan, kita memutuskan untuk jalan kaki ajah…*siap-siap napas dan lutut gempor*
kandang kuda
Komplek Candi Gedong Songo Ditemukan kembali oleh Loten pada 1740 dan oleh Rafless pada 1804 diberi nama Gedong Pitoe Karena saat itu baru ditemukan 7 bangungan candi, baru pada 1865 oleh Friederich dan Hoopermans menuliskan tentang Gedong Songo. Candi Hindu yang dibangun pada abad ke-8 ini memiliki kesamaan dengan candi-candi yang terdapat di Dieng. Namun, menurut pengamanat pribadi gw niy, kalo di dieng penamaan candi menggunakan nama tokoh epos Mahabarata (Nakula, Sadewa, Arjuna, dll) nah kalo di gedong songo ini, memang tidak ada nama pada candi-candi, namun ada sesosok patung ‘Hanoman’ yang masih sangat utuh di dalam sebuah hutan pinus *jarang ada yang menemukannya karena tersembunyi dan diluar jalur yang di paving* sehingga mengingatkan pada epos Ramayana, dimana Hanoman merupakan penjaga Dewi Shinta.
Sesuai dengan urutannya, kunjungan pertama adalah komplek Gedong 1, dan perjalanan dari pintu masuk hingga candi beneran ‘pemanasan’ mulai nanjak. Kita beruntung hari ini langit biru banget,jadi bisa berfoto dengan maksimal. Di Gedong 1 ini hanya terdapat 1 bangunan candi, kalo di perhatikan dinding candinya minim relief dan bentuknya pun tidak terlalu utuh, puncak candinya tak ada dan diruang dalamnya kosong. Beberapa sambungan batu tidak membentuk relief yang nyambung, jadi aneh kalo diperhatikan. Tapi sebagai candi pembuka, lumayanlah bikin bersemangat foto.
kompleks candi ke - 2
kompleks candi ke - 2
Setelah yakin puas berfoto dan napas dah teratur kembali kita melanjutkan menuju komplek gedong II. Dari Gedong I tak terlihat letak komplek gedong II, dan perjalanan semakin menanjak, dikelilingi pohon2 pinus dan warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman, akhirnya dari balik bukit muncullah gedong II dan Gedong III, jadi kembali bersemangat, padahal jarak masih lumayan jauh. Perlahan tapi pasti menapaki tanjakan-tanjakan yang lumayan bikin pegel, tibalah kita di komplek Gedong II. Di area ini ada 1 candi yang utuh dan di muka candi terdapat reruntuhan, seperti ‘pelataran’ di muka candi. Ukuran candi 2 ini sepertinya lebih besar dibandingkan dengan candi 1.
kompleks ke-3
kompleks ke-3
Karena kompleks gedong 3 terlihat dekat dari candi 2, jadi kita langsung berangkat nanjak menuju gedong 3 yang didalamnya terdapat 3 bangunan candi. 2 berbentuk candi utuh, lengkap dengan patung-patung yang walaupun menjadi korban vandalism tapi setidaknya bangunan candinya sangat lengkap hingga kepuncaknya. Sepertinya ini komplek gedong yang paling lengkap dan utuh. Kita bisa menemukan Ganesha disini dan patung-patung lainnya. Selain kedua candi utuh itu, ada juga 1 bangunan yang seperti peti besar yang berdiri tepat di muka pintu candi yang besar, dan ada juga sekelompok puing2 reruntuhan yang tidak jelas bentuknya.
Untuk menuju komplek gedong 4 dan 5 ternyata dipisahkan oleh jurang yang mengeluarkan uap panas bumi, sehingga dijadikan tempat berendam air panas, tp sebelum menyebrang, temanku menunjukkan tempat ‘rahasia yang rada tersembunyi di luar jalur umum, yaitu tempat patung’Hanoman. Terletak 100 meter nanjak di balik pos menuju hutan pinus. Kalo pengunjung biasa dijamin ga bakalan menemukan si ‘Hanoman ini, karena hanya berupa ‘Hanoman seorang diri dan berlumut, jadi terkamuflase dengan pohon-pohon pinus . Dari Lokasi Patung Hanoman di tengah hutan pinus ini kita bisa memandang seluruh area candi, seakan-akan Hanoman ini mengawasi area ini, dan kalo mengikuti arah pandangan mata Hanoman, kita akan melihat komplek Gedong 4 yang terletak di seberang jurang.
hanoman
hanoman
Sebelum mencapai komplek Gedong 4, kita harus menuruni jurang yang terdapat ‘kawah condrodimuko. Jangan kaget dengan sebutan kawah, karena bentuknya bukan seperti kawah galunggung atau tangkuban perahu yang luas. Kawah disini hanya berupa celah patahan bukit yang mengeluarkan uap panas dan ada semburan air panas kecil di celahnya. Di tempat ini juga menyediakan tempat rendam air panas, dengan tempat yagn lumayan nyaman. Sempat juga kita melongok2 di celahan itu, tapi karena suara yang seperti ‘peluit bising sekali dan ‘bau belerang yang pekat, jadi malas untuk berlama-lama, jadi kita lanjut untuk kembali menanjak menuju komplek Gedong 4.
kawah condrodimuko
kawah condrodimuko
Gedong 4 terdapat 4 candi dan 2 onggok puing2 reruntuhan candi. 2 candi terdapat agak terpisah, 1 utuh dengan ukuran kecil dan 1 lainnya berupa ¼ bangunan berdiri bersisian. Dari candi ini bisa didapatkan foto candi dengan latar belakang undakan gunung-gunung, cantik banget. Kembali ke komplek utama gedong 4, bila diperhatikan candi disini merupakan candi terbesar dari seluruh candi yang ada, dan diantara candi besar ini terdapat beberapa onggokan puing2 reruntuhan dan sebuah candi yang tidak lengkap. Bila pengambilan fotonya tepat, dari candi 4 ini bisa didapat foto candi utuh dengan latar belakang komplek gedong 3 di belakangnya….
komplek candi ke-4
komplek candi ke-4
candi paling besar di kmplek candi gedong songo
candi paling besar di kmplek candi gedong songo
Tujuan terakhir kita adalah komplek gedong 5, yang merupakan candi ke 8 dan 9 dan ini adalah tanjakan terakhir yang harus kita lalui…phhiieeww….tibalah kita di candi ke -9 (katanya yaaa….coba aja itung sendiri d, ada berapa jumlah candi yang sebenarnya). Di area ini terdapat 1 bangunan candi utuh, 1 bangunan ¼ utuh dan seonggok puing2 di muka pintu candi. Di area candi ini kita beristirahat cukup lama, dan pemandangan yang terhampar juga luar biasa. Kita memilih untuk memandang gunung ungaran yang berdiri sangar melatar belakangan candi-candi.
kompleks candi ke -5
kompleks candi ke -5
Puas beristirahat, saatnya untuk turun gunung….dan ternyata tidak melalui jalan yang sama, jalannya langsung menurun dan tiba di dekat kandang kuda. Karena tidak menumukan tempat yang nyaman untuk bersantai2, kita memutuskan untuk langsung saja keluar dari area candi. Jalan keluar di buat agak memutar, sehingga tiba di sekumpulan warung2 menajajakan makanan dan oleh-oleh. Kalo di perhatikan ternyata banyak yang menjajakan ‘sate kelinci’, pantesan aja beberapa kali menemukan beberapa ekor kelinci yang bebas makan di rerumputan, ternyata kelinci2 itu korban berikutnya…hiks.
pedagang buah di pasar bandungan...sweegeeerrr
pedagang buah di pasar bandungan…sweegeeerrr
Perjalanan pulang kita kembali ke Bandungan, tapi kali ini niat mo liat pasar bandungan yang berasa di bogor, sepanjang jalan berjejer warung-warung yang menjajakan buah-buahan segar menggoda, dan ternyata salah satu buah khas dibandungan adalah ‘klengkeng’ dan ada banyak juga manggis ‘sllurrpp’…salak, nangka yang sudah dikupas, pisang, ubi jalar yang isinya ungu, hingga delima pokoknya meyenangkan berjalan di sepanjang jalan ini….bikin ‘lapar mata’ dengan buah2an yang dijajakan.
Puas, pegel, dan haripun semakin sore. Hari ini menjadi luarbiasa, secara tak terencana.
candi ke-9
candi ke-9
gedong songo
Sedikit Review tentang Wimax
Dalam sesi International Telecommunications Union (ITU) bulan Juni 2007, Wimax dimasukkan dalam standar IMT-2000. Standar tersebut dikenal juga sebagai standar telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) yang mencakup spektrum 2,5 hingga 2,69 Gz.
Saat ini Wimax sedang menjalani studi koeksistensi untuk memastikan statusnya sebagai salah satu teknologi 3G. Bahkan, melalui standar IMTAdvanced-nya ITU, Wimax siap menjadi teknologi 4G.
Read more...
Pemandangan Eksotis Candi Gedongsongo PDF Print E-mail
Written by teguh
Thursday, 11 February 2010 12:32
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak peninggalan purbakala. Bahkan beberapa situs purbakala di Indonesia ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO ( lembaga PBB yang mengurusi bidang kebudayaan ). Apalagi sebagai negara yang dahulu terdiri dari banyak kerajaan, tentunya di Indonesia banyak ditemukan bukti kebesaran kerajaan-kerajaan masa lalu tersebut. Salah satu bukti sejarah yang masih dapat kita lihat adalah candi. Bangunan ini oleh nenek moyang kita pada zaman kerajaan dijadikan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa kepercayaan mereka.
Jika mendengar kata candi, mungkin ingatan kita akan langsung tertuju pada Candi Prambanan atau Candi Borobudur. Padahal masih banyak lagi candi – candi lain yang terdapat di Indonesia. Salah satunya adalah Candi Gedong Songo. Candi ini terletak di lereng Gunung Ungaran, Desa Candi Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Terletak di daerah lereng gunung, Gedong Songo menawarkan hal yang bebeda dari komplek candi yang lain seperti Prambanan dan Borobudur. Pemandangan alam yang indah dan udara khas pegunungan adalah salah satu yang membedakan Komplek Candi ini dengan Candi Prambanan dan Borobudur yang terletak di daerah dataran rendah.
Selain itu di sekitar komplek candi terdapat sumber air panas. Konon sumber air panas ini muncul bersamaan saat didirikannya Candi Gedong Songo ini yaitu pada masa Hindu Syailendra abad IX ( tahun 927 M ). Air yang keluar bersuhu hingga 90 0 C mengandung unsur belerang yang cukup tinggi,
tak heran jika aroma belerang cukup lekat tercium di komplek Candi ini. Kandungan belerang yang terdapat di sumber air panas tersebut dipercaya memilki khasiat untuk penyembuhan penyakit tertentu, misalnya dapat menyembuhkan penyakit rematik, menyembuhkan penyakit kulit dan tentu saja sangat jitu untuk menghilangkan rasa pegal pada tubuh yang lelah. Disebut Gedong Songo atau sembilan bangunan dalam bahasa Indonesia, karena memang di komplek ini terdapat sembilan buah bangunan candi. Berikut ini sedikit deskripsi dari Candi – candi yang terdapat di komplek Gedong Songo:
Candi pertama adalah sebuah bangunan menghadap ke barat. Letaknya di tempat yang paling rendah dibanding candi lainya. Candi ini terbagi atas tiga bagian yaitu kaki, tubuh, dan atap bangunan. Candi kedua terdiri dari dua bangunan, yaitu satu bangunan induk didepan sebuah candi perwara yang telah runtuh. Dari bangunan yang masih utuh dapat diketahui bahwa kaki candi dihiasi dengan relief dan pelipit – pelipit yang menonjol keluar. Candi ketiga terletak di bukit – bukit yang lebih tinggi dibanding candi pertama dan kedua. Candi ini terdiri dari tiga bangunan, yaitu sebuah candi induk yang menghadap ke barat. Candi keempat hanya tinggal sebuah candi induk yang menghadap ke barat. Di sebelah kanan kiri pintu masuk candi terdapat relung – relung yang merupakan tempat arca Mahakala dan Mandiswara.
Pada dinding luar tubuh candi sebelah utara, selatan, dan timur terdapat relung – relung yang pada saat ini sudah tidak ada arcanya. Candi kelima diperkirakan dahulu terdiri dari beberapa bangunan namun sekarang hanya tinggal sebuah bangunan induk saja. Candi ini mempunyai keunikan yaitu di bagian kaki candi diisi dengan tanah, kemungkinan hal ini dimaksudkan untuk menghemat penggunaan batu pada struktur candi. Beberapa arca yang terpisah dari bangunan candi kini diamankan dan kemungkinan merupakan bagian dari candi kelima. Namun sangat disayangkan, kini hanya tinggal kelima candi tersebut saja yang masih berdiri kokoh. Candi keenam sampai kesembilan sudah tidak jelas lagi sisa – sisanya. Sebuah kerusakan yang disebabkan oleh tangan - tangan yang tidak bertanggung jawab. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk bisa melindungi setiap warisan sejarah yang menggambarkan keagungan, kearifan dan kebesaran kebudayaan nenek moyang kita.
(Sp, Dw,Gl’09)
Minggu, 24 Oktober 2010
Cintaku
Cinta, tawa dan hatimu
Aku mau memiliki semuanya
Dan aku bisa rasakan semangatku
Hidup dalam jiwamu
Menjadi keajaiban
Dari air mataku
Post by sanggabuana on Jul 28, 2005, 9:23am
bilamana aku dapat bermimpi berjumpa dengan ibu
akan kubawakan sebidang tanah penuh bunga
kuajak ia berjalan dalam hamparan flamboyan
lalu dari atas dahan kuperintahkan seribu burung
beryanyi tentang embun dan sinar mentari
bilamana ibu bersedih,akan kuhibur ia sambil
melihat lucunya kumbang cumbui kembang ditaman
lalu kubiarkan seribu kupu-kupu berterbangan
diatas rambutnya yang bermahkota pelangi
bilamana ibu letih,kan kukumpulkan butiran embun
dari pucuk-pucuk daun.dan kutaburkan pada tiap langkahnya
agar ibu merasa sejuk.lalu kubawa ibu menanam
masa depanku dalam warna bunga
agar ibu bangga anaknya lahir dinegeri daun
yang hijau penuh kicau
bilamana nanti ibu tertidur
kan kupagari ia dengan kemilau doa
dan kuajak burung-burung menjaganya
dari gemuruh dunia luar
bilamana ibu bertanya mengapa aku mengirim keindahan
hanya dalam mimpi,akan kukatakan pada ibu
bahwa hanya lewat mimpi anaknya bisa memberikan
kebahagiaan.kerna dinegeri yang kini hilang wangi,
telah tumbuh pohon-pohon berakar besi,kembang plastik,binatang yang di mumikanserta gemuruh pabrik yang
memproduksi polusi.biar ibu tahu
negeri yang subur telah hilang dalam peta.
Post by sanggabuana on Jul 23, 2005, 10:19am
aku adalah seekor burung
mungkin engkau talah lama mengenalku
kerna aku sering menggodamu pagi hari
tak peduli apakah engkau sedang bercumbu dengan mimpi
aku adalah seekor burung
mungkin engkau tahu tentang aku
yang tak pernah lelah berceloteh
yang tak pernah bosan berkencan dengan dahan-dahan dan dedaunan
aku adalah seekor burung
dulu,memang aku selalu begitu
terbang mengarak darah dan harapan
kepak sayap sarat angan-angan masa depan
sementara paruhku
tak pernah kubiarkan menyimpan keluh-kesah
tapi,O siapakah gerangan
yang diam-diam mengubur arti dulu
membungkam mulutku dan menyekat suaraku
hingga aku tak mampi lagi bersenandung
padahal dalam benakku
masih kusimpan rindu melagukan nyanyian
setelah aku kehilangan pepohonan
tempat bercanda bersama teman-teman
haruskah sekarang aku kehilangan kehidupan
ah,laras senjatamu itu
belum jera juga menguliti kebebasanku
entahlah telah berapa banyak
nyawa sesamaku yang terampas
di terjang tangan-tangan gagah
ditelan langkah-langkah pongah
sebenarnya,aku masih ingin akrab dengan matahari
mengadukan segala rupa persoalan
tapi,begitulah akhirnya
hari-hariku di sini kian tak utuh
biarlah,kukabarkan pada dunia
bahwa sekarang di sini
aku adalah seekor burung
yang menanti jatuh
Pagi ini, hari baru telah datang,
akibat janji pasti di hari yang lalu.
derung motor memulai,
bersama suara azan yang memekakkan telinga,
membangunkan orang dari mimpi,
setelah tidur terlambat akibat begadang,
bekerja keras hingga malam,
atau, mungkin hanya untuk minum,
bergembira menikmati alkohol di sudut kota.
mentari telah kabarkan,
kekelaman telah berakhir,
tiada harus dengan membisingkan telinga,
dengan rabaan kesegaran angin,
dengan kehangatan cahaya sang surya,
dan dengan kicau burung bernada indah,
semua akan terbangun dan tersenyum.
"Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu YA ALLAHKU."
Johor, 07 Februari 2010
Oleh : Pdm. Wahyu Widodo
Shalom!
Tentunya kita sebagai Mempelai Perem-puan Tuhan yang menantikan kedatangan-Nya – Mempelai Pria Surga – akan berusaha untuk melakukan perbuatan yang berkenan di hati-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Terkait dengan pertumbuhan jemaat Tuhan, marilah kita memperhatikan Firman Tuhan untuk meningkatkan pemahaman kita menge-nai rahasia kehendak-Nya yang tersembunyi sejak alam semesta diciptakan sampai dinya-takan kepada kita, jemaat akhir zaman ini.
Tuhan Yesus telah datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Bapa dengan me-nyediakan diri-Nya menjadi kurban pendamai-an antara manusia dengan Allah Bapa. Yesus rela menyerahkan hidup-Nya untuk menebus manusia agar menjadi sidang jemaat yang sempurna tanpa cacat dan cela (Efesus 5:25-27, “…supaya dengan demikian Ia menem-patkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.”) Rencana Tuhan Yesus untuk mengangkat sidang-Nya dari kekelam-an dosa dunia memerlukan jangka waktu cukup panjang karena sidang jemaat harus mengalami proses penebusan, pembenaran dan penyucian serta penyempurnaan oleh kurban-Nya tersebut.
Topik kita kali ini adalah kesungguhan dan kesanggupan Tuhan Yesus untuk mela-kukan kehendak Allah Bapa secara penuh dan utuh. Pernyataan tersebut disampaikan Yesus kepada Allah Bapa, disertai dengan sumpah demi diri-Nya sendiri untuk memberikan jaminan kepastian yang patut dipercaya (Ibrani 6:17). Jika kita menyadari dan mema-hami pengurbanan yang dilakukan Tuhan Yesus bagi sidang jemaat-Nya, hal ini mem-beri kekuatan serta memotivasi kita untuk hidup dalam prinsip iman yang benar. Pemahaman kita akan kesungguhan janji Tuhan dalam membentuk sidang-Nya mem-buat kita semakin giat dan sadar akan banyak hal yang harus dipersiapkan sehubungan dengan kedatangan-Nya.
Hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia, demikian pula dengan semua kurban binatang, darah lembu ataupun domba yang dipersembahkan untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa. Alkitab menegaskan bahwa manusia tidak memiliki jalan keluar dari lingkaran dosa yang telah memperdayanya (Roma 3:20). Allah tidak berke-nan lagi atas semua kurban tersebut, dan memang itu hanya merupakan bayangan mengenai keselamatan – karya penebusan Allah – yang dikerjakan melalui Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan hanya diperoleh karena anugerah dari Bapa di dalam Tuhan Yesus Kristus melalui pengurbanan-Nya. Tuhan mengurbankan segenap hidup-Nya – tubuh, jiwa, kuasa, kehendak dan segala yang direncanakan maupun yang diperbuat-Nya, hanya untuk menyelamatkan sidang-Nya.
Hal itu telah direncanakan Allah sejak dahulu kala, seperti nyata dalam ayat-ayat berikut ini, “Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi. Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya— (Efesus 1:9-11).
Yesus sepenuhnya – dengan segenap hati, pikiran dan jiwa – melakukan kehendak Bapa-Nya! Artinya, kehendak Bapa menjadi prioritas utama dalam tujuan hidup Yesus; dengan kata lain Yesus tidak memiliki kehendak bebas atas diri-Nya sendiri. Bagi kita sekarang, hati, kehendak dan semua aktivitas kita harus menjadi milik Kristus seutuhnya, karena oleh darah-Nya Dia telah menebus hidup kita seutuhnya, bukan hanya menghapus atau mengampuni dosa-dosa kita saja. 1 Korintus 6:19-20 menyatakan, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan rohmu, yang kedua-duanya milik Allah!” Artinya, kita tidak lagi memiliki kehendak bebas atas diri sendiri melainkan kehendak Allah atas diri kita.
Kehendak Bapa, Anak dan Roh Kudus terhadap sidang-Nya bertujuan untuk memu-liakan Allah dalam hubungan kesatuan erat yang tidak dapat dipisahkan disebut “Tubuh Kristus” sehingga segala sesuatu yang dila-kukan sidang jemaat merupakan panggilan Tuhan atas hidupnya. Jemaat Tuhan tidak dapat menentukan kehendak sendiri berkait-an dengan keselamatan hidupnya. Nyata bahwa sidang jemaat hanya mempunyai satu kehendak di dalam Tuhan Yesus Kristus dengan senantiasa mengagungkan dan memuliakan Allah Bapa.
Rasul Paulus menunjukkan hierarki dan otoritas yang harus diwujudkan demi terben-tuknya kesatuan tubuh Kristus (1 Korintus 11:3, “Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.”). Dalam hal ini gereja Tuhan – kita semua – harus masuk dalam sistemnya supaya mengalami sukacita besar dan iman kita senantiasa dibangun oleh kuasa Roh Kudus sehingga perjalanan hidup kita tidak terombang-ambing oleh pelbagai ajaran yang tidak berfokus kepada Yesus Kristus, Mem-pelai Pria Surga.
Surat 1 Korintus 1:22 mengungkapkan bahwa orang-orang Yahudi menghendaki tanda – mujizat – dan orang-orang Yunani menghendaki hikmat, tetapi sesungguhnya tanda maupun hikmat ada dalam kuasa salib Kristus. Kita harus mengakui dengan jujur bahwa sering kali kita hanya melihat besarnya mujizat atau keajaiban berdasarkan apa yang tampak dan dilihat oleh pancaindra kita. Padahal mujizat atau keajaiban sesung-guhnya adalah kuasa Allah di dalam Firman-Nya yang bekerja dalam hidup kita untuk memberikan kemampuan – keubahan agar masuk dalam kehendak-Nya berdasarkan prinsip iman yang benar.
Melalui kuasa-Nya yang melimpah, Yesus mampu memberikan pertolongan untuk memenuhi kebutuhan seluruh aspek kehidupan manusia. Mari kita perhatikan dua mujizat berikut yang telah dikerjakan Tuhan Yesus berkaitan dengan iman orang yang bersangkutan.
1. Kualitas Iman Seorang Perempuan (Matius 9:20-21)
Seorang perempuan – menggambarkan gereja Tuhan – memberikan pernyataan iman dalam hati mengenai kuasa Tuhan Yesus demikian, ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Di sini kita melihat betapa melimpahnya kuasa yang ada pada tubuh Tuhan Yesus hingga meliputi jubah-Nya. Sementara itu perempuan yang membu-tuhkan kesembuhan berinisiatif untuk men-jamah jubah Tuhan Yesus sehingga terjadilah mujizat kesembuhan luar biasa oleh kuasa yang keluar dari tubuh Tuhan. Tuhan Yesus dalam kesungguhan-Nya melakukan ke-hendak Bapa memperoleh kuasa dari Bapa dalam diri-Nya untuk menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
Sekarang kita perhatikan dari sTetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata : ”Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat ituisi perem-puan tersebut. Matius 9:22 menuliskan, “ sembuhlah perempuan itu.” Apakah perempuan yang mengalami mujizat kesembuhan sudah mem-peroleh segalanya melalui kuasa yang keluar dari diri Tuhan Yesus? Apakah iman perem-puan ini sudah memadai untuk menghadapi berbagai macam masalah zaman sekarang? Belum, iman perempuan ini perlu mengalami peningkatan kualitas. Imannya tidak boleh hanya terarah pada pemenuhan kebutuhan tubuh jasmani saja yang bersifat terbatas tetapi harus memiliki prinsip dasar iman yang berpusat pada pribadi Kristus saja. Dengan kualitas hidup rohani yang meningkat seperti itu, kita mampu menghadapi berbagai macam masalah.
Saat segala sesuatu berjalan baik – berkecukupan dan sehat, dapat beribadah, dapat mencari dan menikmati segala yang baik – sering kali kita berpikir bahwa Tuhan memberkati kita. Itu benar, tetapi kita lupa akan tujuan hidup sebenarnya yaitu memperoleh keselamatan yang pada hakikatnya adalah kesatuan di dalam Kristus, bukan karena kita mempersembahkan harta atau sesuatu yang baik. Mungkin di antara kita ada dalam masalah atau pergumulan, kiranya kuasa Allah di dalam kita menguatkan dan menghibur kita. Banyak hamba Tuhan
mengalami penderitaan luar biasa, mereka tidak mengeluh tetapi mengucap syukur. Mengapa demikian? Bagi mereka penderitaan bukan akhir dari segalanya karena mereka memiliki tujuan yang lebih mulia yaitu hidup bersama-sama DIA. Ya, iman kita harus ditingkatkan!
Mari kita perhatikan kualitas iman seorang perwira berikut ini.
2. Kualitas Iman Seorang Perwira (Matius 8:7-10)
Perwira tersebut memohon kesembuhan dari Tuhan Yesus bagi hambanya dengan berkata, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Bagaimana tang-gapan Tuhan Yesus? Yesus heran dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”
Dalam kisah ini Tuhan menunjukkan kualitas iman seorang perwira Romawi yang telah membuktikan imannya – dikaitkan dengan struktur kuasa pemerintahan berbentuk hierarki (bandingkan dengan 1 Korintus 11:3 yang sudah dijelaskan di atas). Perwira tersebut menyatakan dua permohon-an: (1) Sepatah kata saja dari Firman Tuhan; (2) Hambanya akan sembuh. Dan faktanya adalah terwujudnya otoritas kuasa Tuhan oleh Firman-Nya. Keajaiban yang luar biasa! Prinsip dasar keselamatan yang dilakukan Tuhan Yesus: Bapa berkehendak à Yesus Kristus melakukan kehendak Bapa-Nya à Perwira itu melakukan kehendak Yesus à terjadi mujizat kesembuhan bagi hambanya.
Terlihat perbedaan kualitas iman yang ada dalam diri seorang perempuan yang sakit pendarahan dengan iman yang ada dalam diri seorang perwira Romawi. Sudah waktunya gereja Tuhan menyadari serta memahami prinsip iman yang terkonsep seperti yang diajarkan Firman Tuhan supaya gereja Tuhan di akhir zaman ini benar-benar mempunyai kekuatan teguh dalam menghadapi dunia modern yang sering kali mengutamakan hal-hal sensasional, instan, mudah dan menda-tangkan kenyamanan hidup yang hanya bersifat sementara.
Tawaran dunia modern jauh dari hakikat keselamatan sejati yang ada dalam penderitaan Kristus dengan melakukan kehendak Bapa-Nya, tersalib dan menjadi kurban demi keselamatan manusia.
Hakikat keselamatan datang dari Allah pribadi dengan memberikan anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, untuk menyela-matkan kita. Ini bukan karya atau usaha manusia, bukan pula karena persembahan atau apapun yang kita perbuat. Yesus datang untuk melakukan kehendak Allah Bapa dengan membawa manusia yang sudah tercerai berai kembali kepada Allah supaya menjadi milik-Nya, menyatu dan memperoleh bagian bersama dengan DIA. Jadi, iman kita harus bertumbuh dan terkait di dalam kehendak Yesus (Ibrani 10:7, Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.")
Kebanyakan gereja Tuhan di akhir zaman ini seperti perempuan sakit pendarahan yang selalu berharap bahwa dengan imannya segala kebutuhan maupun permasalahan hidupnya akan terselesaikan secara instan tanpa menyadari pentingnya proses men-dengar dan memahami serta mempersem-bahkan hidup untuk melakukan kehendak Kristus Tuhan yang sudah menggenapkan rencana kehendak Allah Bapa demi gereja-Nya.
Firman Tuhan yang sudah kita dengar dan simpan dalam hati akan memproses kehidup-an ini agar dapat mempermuliakan Tuhan Yesus. Hal ini tidak mudah dan kita harus mengalami proses-proses yang menyedihkan serta menakutkan. Mengapa? Karena di dalam kehidupan kita masih ada hal-hal tidak benar yang tidak diperkenan Tuhan dan harus dikikis habis melalui penyucian. Memang terasa tidak enak dan menyakitkan tetapi sebenarnya akan mendatangkan sukacita dan damai sejahtera.
Ayub juga mengalami penderitaan luar biasa. Kasih Allah memproses kehidupannya agar Ayub menjadi teladan dalam mengha-dapi
permasalahan hidup dan menjadi berkat bagi teman-temannya. Allah berkuasa untuk mengubah kehidupan manusia dari yang tidak benar dijadikan benar, dari yang tidak suci dijadikan suci, hanya oleh kuasa darah Kristus. Kita akan dibawa untuk melihat mujizat dan keajaiban Tuhan dalam hidup kita. DIA sudah mengangkat hidup kita yang berdosa untuk menjadi satu kesatuan di dalam Tubuh-Nya. Kita menjadi erat dengan DIA sehingga kita dapat menyatukan kehen-dak kita dengan kehendak-Nya.
Selaku mempelai wanita-Nya dan sehu-bungan dengan hari kedatangan Mempelai Pria Surga, marilah kita meningkatkan pema-haman kita akan Firman Tuhan agar dapat mencapai kedewasaan iman dan pola pikir yang diwujudkan dalam pola ibadah maupun pelayanan yang terarah pada kemuliaan dan karya keselamatan Kristus sampai kita masuk dalam konsep keselamatan yang dikehendaki Tuhan.
Kiranya kasih Allah dalam Tuhan Yesus Kristus senantiasa membimbing kita masuk dalam kehendak Illahi-Nya.
Amin.
Kamis, 07 Oktober 2010
Arti Kehidupan
Apa yang kudengar...
Tak selamanya seperti yang kulihat...
Apa yang kuraba...
Tak selamanya seperti yang kurasa...
Apa yang kuingin...
Tak selamanya seperti yang terjadi...
Ku terus berjalan, di tepi harapan...
Tuk mencari arti...Arti Kehidupan yang fana ini...
Hanya semangat dan cintalah, yang membuatku bertahan...
Bertahan melawan sayatan angin kehidupan...
Mungkin hidup tak selamanya merah membara...
Terkadang harus merasakan kelamnya hitam..
Tapi...Masih ada cahaya putih dibalik awan kelam...
Masih ada harapan yang menanti...
lagu kemenangan
Semalam aku bermimpi
melihat Tuhan sedang sedih
wajah Nya mendung dan muram
mata Nya sayu membendung air mata
bibir Nya terkatup rapat
geraham Nya menekan erat
Aku gelisah duduk berhadapan
ingin tahu apa yang terbeban
naif dan bodoh mengharap jawaban
melirik dan menunduk bergantian
Senyap segera menyergap
bergidik kuduk tak keruan
angin berhenti berdesir
berhenti air mengalir
hening
hanya nyanyian mentari
dan rembulan yang menari
hening
Terkesiap aku ingin melonjak
karena lutut tenggelam dan basah
oleh air mata dan darah
karena mata pedih
oleh asap dan besi yang berserpih
karena hati ku hancur
oleh tubuh yang kaku dan lebur
Aku terbangun dengan berpeluh
menggigil ngeri dan takut
Aku bermimpi
melihat Tuhan menangis
TUHANKU engkaulah surya kemenangan
diladapanmu terpancar cahaya dari SURGA yang indah
engkaulah perisai dan benteng hidupku
lagu kemenangan
Hanya di dalam namaNya
P’risai iman di s’tiap waktu
Lindungi ku dari s’gala
Tak pernah kuragu
karna Dia bersamaku
setia menjaga dengan kuasa mulia
Hanya didalam namaNya
Yesus Kau sumber pengharapan
Di S’panjang hidupku
Hanya didalam kuasaNya
Pasti tersedia kemenangan
Bagiku s’lama-lamanya
Kebenaran yang bebaskan
s’lalu brikan ku kekuatan
Hadapi s’glala tantangan
Tak pernah kuragu karna Dia bersamaku
setia menjaga dengan kuasa mulia
Bridge:
Dalam namaNya, ada pengharapan
Dalam kuasaNya kemenangan