Sunat Menurut Yahudi
Hukum ritual yang dianggap sangat penting bagi umat Israel di samping tentang binatang yang halal dan yang haram untuk dimakan, serta hukum mengenai Hari Sabat, adalah hukum mengenai khitan atau sunat. Taurat mengatakan demikian:
” Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki … pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu” (Imamat 12:2-3).
“Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya:…Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dengan engkau.. Dari pihak-Ku inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak…kepada keturunanmu akan kuberikan negeri ini…yakni seluruh tanah Kanaan; dan Aku akan menjadi Allah mereka. Dari pihakmu engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu; yaitu SETIAP LAKI-LAKI DI ANTARAMU HARUS DISUNAT, haruslah DIKERAT KULIT KHATANMU dan itulah menjadi TANDA PERJANJIAN antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat….” ( Kejadian 17: 1-12)
Ayat-ayat di atas menjelaskan tentang Perjanjian yang saling mengikat; yaitu dari pihak Allah inilah yang harus digenapi:
1. ”engkau beranak cucu sangat banyak”
2. “akan kuberikan negeri ini…yakni seluruh tanah Kanaan”
3. ”Aku akan menjadi Allah mereka”
Sedangkan, agar janji Allah itu menjadi realita, maka Abraham dan keturunannya diperintah untuk menjalankan:
1.” SETIAP LAKI-LAKI DIANTARAMU HARUS DISUNAT”
yaitu dengan “ DIKERAT KULIT KHATANMU”
2. Ini harus dilaksanakan ketika”BERUMUR 8 HARI”
3. Dan sunat ini berfungsi sebagai”TANDA PERJANJIAN”
Isi pokok Perjanjian Allah kepada Abraham itu adalah mengenai: keturunan. Abraham dipilih Allah agar bangsa Perjanjian akan dilahirkan, dan juga akan memiliki keturunan dimana-mana raja-raja besar akan muncul. Oleh karena janji itu menyangkut keturunan, maka ketika keturunan itu nanti sudah muncul suatu tempat tinggal akan mereka perlukan. Oleh karenanya Allah menjanjikan tanah Kanaan sebagai milik mereka. Karena keturunan itu adalah keturunan terjanji, maka mereka akan memiliki Allah, yaitu Yehuwah/Yahweh/YHWH sebagai satu-satunya sesembahan mereka.
Suatu keturunan akan lahir di dunia hanya melalui bersatunya dua buah alat kelamin yang berlainan jenis yang menyebabkan terjadinya kehamilan dan kelahiran. Dalam hal Abraham, keturunan ini akan berbeda dengan keturunan-keturunan bangsa di sekitarnya yang menyembah berhala, karena keturunannya itu akan merupakan keturunan Perjanjian. Dengan Yehuwah/ Yahweh/YHWH sebagai satu-satunya Allah yang benar yang akan menjadi sesembahan dan tumpuan iman mereka. Karena alat-kelamin itulah sarana kehamilan dan lahirnya keturunan Terjanji tadi, maka alat yang menjadi sarana asal-usul terjadinya keturunan itu harus diberi tanda, yaitu SUNAT.
Allah bersabda:
“Haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.” (Kejadian 17:11).
Mengenai peristiwa sunatnya Abraham itu, Alkitab mengatakan demikian:
“Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang yang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat? Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran. Dalam keadaan manakah hal itu diperhitungkan? Sebelum atau sesudah ia disunat? Bukan sesudah sunat, tetapi sebelumnya. Dan tanda sunat itu diterimanya sebagai materai kebenaran berdasarkan iman yang ditunjukkannya sebelum ia bersunat. Demikianlah ia dapat menjadi bapa semua orang percaya yang tak bersunat, supaya kebenaran diperhitungkan kepada mereka dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita, pada masa ia belum disunat” (Roma 4:9-12).
Jadi menurut para alkitab dan orang Yahudi yang percaya Tuhan Yesus, orang kristen wajib disunat. Dan hal tersebut sependapat dengan para ahli kedokteran modern karena bila kita para laki-laki disunat kita akan selalu sehat dan kita dapat beranak cucu dengan minim gangguan dari penyakit.
GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar