Nama:febri sandriya
kelas:XI-BHS
Sikap indonesia terhadap polemik yang di hadapi oleh warga mesir tentang demo besar menentang turunnya presiden mesir hussni mubarak tg berkuasa selama lebih dari tiga dekade terakhir
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan, Pemerintah Indonesia akan mengedepankan kepentingan nasional dalam menanggapi gejolak politik di Mesir. Di samping itu, pemerintah akan memosisikan diri sebagai negara demokratis yang turut memajukan prinsip hak asasi manusia.
"Penting menampilkan sosok Indonesia yang demokratis dan memajukan prinsip-prinsip HAM. Aspek ini akan kita kelola dan kedepankan dengan baik. Penyampaian jati diri sebagai negara demokrasi harus diselaraskan dengan aspek perlindungan warga kita," kata Marty dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/2/2011).
Selain hal tersebut, yang tidak kalah penting, kata Marty, adalah menjaga hubungan persahabatan dengan Mesir yang sudah terjalin sejak lama. "Tidak bicara dengan Pemerintah Mesir atau rezim tertentu. Hubungan Mesir bersahabat. Mesir negara pertama yang mengakui Indonesia. Hubungan ini harus diselaraskan, mengharapkan korban jiwa dapat dihindari," paparnya.
Saat ini, menurut Marty, pemerintahan Presiden Mesir Hosni Mubarak telah sampai pada masa transisi. "Mubarak mengatakan tidak akan ikut pemilu. Ini tanda proses transisi sudah dimulai di Mesir," katanya. Diharapkan, masa transisi tersebut akan berjalan secara damai dan tanpa konflik.
Selanjutnya, untuk menjaga keamanan warga negara Indonesia yang berada di sejumlah negara yang tengah dilanda konflik politik, seperti Mesir dan Tunisia, pemerintah meminta perwakilan di sana untuk mempertajam sistem respons darurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar