Tarian Barong adalah suatu tarian menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan. ” Barong” adalah makhluk mithologi yang mewakili kebaikan dan makhluk yang menggambarkan kejahatan adalah “Rangda”.
Barong
Barong, ditemani seekor kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Kemudian datanglah tiga orang bertopeng yang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Si Kera pun tidak senang dengan kehadiran mereka dan akhirnya berkelahi dengan mereka dan berhasil memotong hidung salah satu dari mereka.
2 Penari
Dengan keributan yang dialami oleh tokoh tersebut, akhirnya muncullah 2 orang penari, mereka ini adalah pegikut setia dari Rangda yang sedang mencari para pengikut Dewi Kunti dimana mereka sedang dalam perjalanan untuk menemui Sang Patih. Begitu pengikut Dewi Kunti ini tiba di tujuan mereka salah satu dari pengikut Rangda berubah wujud menyerupai bentuk Rangda dan memasukan roh jahat kepada para pengikut Dewi Kunti menyebabkan mereka berhasil bertemu dengan Sang Patih. Tidak Sadar akan perubahan yang dialami oleh para pengikut Dewi Kunti, Sang Patih bersama – sama dengan mereka menghadap Dewi Kunti.
Kemarahan Antara Dewi Kunti dan Anaknya
Dengan bertemunya ini akhirnya muncullah Dewi Kunti dan anaknya Sahadewa. Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak rela mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi dengan ilmu sakti yang dimiliki oleh Rangda dan dengan bujukan para pengikut Dewi Kunti yang sudah kerasukan oleh roh jahat, Rangda bisa mempengaruhi pikiran dan akal sehat Dewi Kunti sehingga Dewi Kunti tiba – tiba marah dan menjadi sangat benci kepada anaknya Sahadewa. Dewi Kunti memberikan perintah kepada Sang Patih tidak membantah kerena dirinya pun sudah dipengaruhi oleh ilmu jahat Rangda.
Sahadewa diikat dibawah pohon besar didalam hutan dan ditinggal sendrian. Tiba – Tiba turunlah Batara Siwa dari kahyangan. Merasa iba akan kondisi Sahadewa, Batara Siwa pun menganugerahkan keabadian dan kekebalan akan segala ilmu jahat kepada diri Sahadewa. Rangda yang kemudian datang untuk mencabut nyawa Sahadewa tidak sadar akan anugerah yang sudah diberikan oleh Batara Siwa berusaha mengoyak – ngoyak, mencabik dan membunuh Sahadwwa tetapi tidak berhasil. Putus asa karena tidak berhasil membunuh Sahadewa, Rangda pun menyerah dan memohon ampunan kepada Sahadewa denga demikian Rangda bisa menebus dosa – dosanya. Permintaan ini dipenuhi Sahadewa dan Sang Rangda pun mendapat pengampunan.
Barong Vs Rangda
Kalika adalah murid Rangda yang paling sakti ilmunya. Kalika bermaksud menghadap Sahadewa untuk memohon pengampunan sebagaimana Rangda dulu memohon kepada Sahadewa. Tetapi Sahadewa menolak permintaan ini sehingga murkalah Kalika dan mengajak Sahadewa untuk berduel dan bertarung. Dalam pertempuran ini Kalika beberapa kali merubah wujud dirinya pertama menjadi Babi Hutan tetapi berhasil dikalahkan oleh Sahadewa. Kalika berubah lagi menjadi burung gagak yang besar tetapi dapat pula dikalahkan oleh Sahadewa. Terakhir Kalika berubah mengambil perwujudan Rangda. Karena saktinya Rangda ini Sahadewa menjadi kewalahan melawannya. Berusaha untuk memenangi pertempuran Sahadewa berubah wujud menjadi Barong. Mereka terus bertempur sampai ada yang kalah, tetapi karena sama saktinya tidak ada yang menag ataupun kalah sehingga pertarungan inipun menjadi abadi dan dimana ada kejahatan disitu pula akan kebaikan yang akan terus bertempur melawan kejahatan.
Pasukan Anggota Barong
Penutup: Muncullah para pengikut Barong dengan membawa keris bermaksud untuk menolong Barong tetapi dengan ilmu saktinya, Kalika yang berwujud Rangda berhasil membuat roh jahat menguasai tubuh pengikut Barong sehingga mereka berbalik berusaha menikam diri mereka sendiri dengan keris. Barong dengan ilmu kebaikannya menolong mereka dari kerasukan roh jahat dan berhasil mengusir roh jahat dari tubuh mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar