Ogoh – ogoh mempunyai bentuk menyerupai raksasa besar, sebagai symbol kejahatan (bhuta). Kerangka ogoh – ogoh terbuat dari bambu dan kertas semen, sedangkan bentuknya diambil dari cerita pewayangan, baik Mahabrata ataupun Ramayana. Sebelum diarak, ogoh – ogoh ini terlebih dahulu dibuatkan suatu upacara untuk memberikan semangat dan juga jiwa, dan setelah diarak upacara juga dibuat untuk menetralisir semangat dan jiwa tersebut dengan membakarnya.
Dalam hal ini jiwa tersebut yang dimaksud adalah kekuatan jahat (bhuta) yang seringkali mengganggu makhluk hidup di dunia, tetapi disisi lain mereka juga merupakan bagian dari makhluk hidup dan manusia itu sendiri. Tujuan sebenarnya dari upacara ini dibuat untuk menetralisir seluruh kekuatan jahat agar tidak mengganggu lebih lama lagi, malah sebaliknya menjadikannya sebagai kekuatan baik untuk semua makhluk hidup dan dunia. Untuk tahun ini parade ogoh – ogoh dipusatkan di seputaran Catur Muka dan daerah Sanur. Masyarakat atau wisatawan juga bisa melihat ogoh – ogoh di desa – desa yang ada di wilayah Kota Denpasar, demikian juga daerah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar