Analisis Lingkungan Dalam Organisasi
Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berhingga (infinite)
dan mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar suatu organisasi.
Dalam kenyataannya, tidak semua elemen lingkungan tersebut berpengaruh
secara langsung terhadap organisasi. Karena itu, definisi sebelumna bias
dipersempit. Untuk keperluan analisis, lingkngan bisa diartikan sebagai
seluruh elemen yang terdapat di luar batas-batas organisasi, yang
mempunyai potensi untuk mempengaruhi bagian ataupun organisasi secara
keseluruhan.
Adapun
arti lain dari lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi kelangsungan, eksistensi, keberadaan, dll yang menyangkut
organisasi baik dari dalam maupun dari luar.
Sebagai
suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya.
Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.
Lingkungan
organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang
relevan tehadap kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari
lingkungannya (bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output
(produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam organisasi,
misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
B. Segmen-Segmen Lingkungan
Keadaan
lingkungan suatu organisasi bisa dipahami bisa dianalisis terhadap
segmen-segmennya yaitu bagian bagian lingkungan yang berpengaruh
terhadap prilaku maupun performasi organisasi.
Berbagai
pendapat menyatakan bahwa lingkungan sebuah organisasi (perusahaan
Industri ) terdiri dari bermacam-macam segmen, seperti industry, bahan
baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi, kondisi ekonomi,
pemerintah, dan kebudayaan. Setiap segmen ini perlu dianalisis untuk
megetahui elemen-elemennya dan juga kesempatan serta hambatan yang dapat
ditimbulkan bagi organsasi. Penjelasan mengenai setiap segmen
lingkungan tersebut adalah sebagai berikut:
Industri
Mencakup
seluruh organisasi lain yang bergerak disektor kegiatan yang sama dan
merupakan saingan bagi organisasi yang kit pelajari. Corak segmen ini
berpengaruh terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi yang perlu
dilakukan, jenis konsumen, serta tingkat keuntungan rata-rat dari
seluruh organisasi yang bergerak di sector kegiatan tersebut. Banyakny
organisasi yng bergerak di sector kegiatan yang sama berpengaruh
terhadap tingkat ketidakpastian dalam persaingan ant organisasi. Jika
saingan terdiri dari perusahaan-perusahaan besar dalam jumlah terbatas,
maka tngkat ketidakpastian lingkungan menjadi semakin tinggi.
Bahan Baku
Organisasi
mendapatkan bahan baku dari lingkungannya. Kerapkali, lngkungan tidak
menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, ataupun bahan baku
tersedia dengan harga yang tinggi, sehingga membahayakan bagi
organisasi. Perubahan keadaan segmen bahan baku berpengaruh terhadap
industry. Contohnya; kenaikan harga minyak menebabkan industry otomf
cenderung memproduksi mobil berukuran kecil yang hemat bahan bakar.
Tenaga Kerja
Organisasi
perluendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian, kualifikasi, dan
jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja ini tidak dapat dipenuhi
oleh lingkungan, organisasi akan mendapatkan kesulitan dalam
menghasilkan out put. Kalangan ini jiga menyebabkantenaga kerja menjadi mahal dan sulit diperoleh.
Keuangan
Segmen
ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber keuangan
bagi organisasi. Bursa saham, pasar modal, bank, dan perusahaan asuransi
merupakan bagian dari segmen keuangan ini. Tingkat bunga yang berlku
juga berpengaruh terhadap kemudahan memperoleh sumber keuangan.
Tersedinya sumber keuangan dengan tingkat bungayang rendah akan
merangsang pertumbuhan organisasi secara cepat. Pertumbuhan yang lambat
umumnya terjadi apabila organisasi tidak mampu mendapatkan sumber
keuangan yang murah di lingkungannya, sehingga terpaksa menggunakan
sumber keuangan dari dalam organisasi sendiri. Peminjaman uang yang
berlebihan dari luar juga akan menyebabkan sebagian control terhadap
organisasi terpaksa iberkan kepada pihak yang memberikan pinjaman.
Pasar
Segmen
ini menggambarkan besarnya permnaan konsumen terhadap produk atau jasa
yang dihasilkan oleh organisasi. Segmen pasar bepengaruh terhadap
organisasi melalui besarnya permintan akan out put organisasi. Jika
pasar menjadi kecil,organisasi terpaksa mengurangi kegiatannya. Jka
permntaan bertambh, kegiatan perusahaan perlu dikembangkan agar mampu
memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat menjaga posisinya dalm persangan
dengan organisasi lainya. Pentingnya segmen pasar ini juga menyebabkan
perlunya dilakukan usaha untuk menjaga konsumen agar tetap setia
terhadap out put yang dihasilkan organisasi.
Teknologi
Teknologi
yang merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang ignakan untuk
membuat produk ataupub jasa, berpengaruh teradap cara pengelolaan
organisasi. Tingkat teknologi yang dugunakan berpengaruh terhadap ukuran
dan tingkat keahlian yang harus dimiliki dalam organisasi. Organisasi
yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi seringkali terpaksa
menghentkan kegiatannya.
Kondisi ekonomi
Segmen
ini menggambarkan keadaan umum dari perekonomian daerah ataupun negara
dimana suatu organisasi berada. Kondisi ekonomi ini antara lain
digambarkan oleh besarnya daya beli konsumen, baku dan tenaga kerja,
tingkat permintaan terhadap produk suatu sektor, dan kapasitas produksi
total dari sektor. Pengaruh kondisi ekonomi ini terasa oleh semua jenis
organisasi, baik organisasi pemerintah, perusahaan, maupun organisasi
sosial yang tidak mencari keuntungan.
Pemerintah
Segmen
ini mencakup peraturan-peraturan dan system pemerintahan, serta system
politik yang melingkupi organisasi. System politik, seperti ideology
kapitalis ataupun sosialis, berpengaruh terhadapkebebasan organisasi
dalam menjalankan usahanya.
Kebudayaan
Segmen
ini mencakup karakteristik demografis dan system nilai yng berlaku pada
masyarakat dimana organisasi berada. Karakteristik demografis mencakup
isyribsi penuuk menurut umur, distribusi pendapatan, tingkat pendidikan,
penyebaran penduduk, dan sebagaina. System nilai merupakan komponen
penting dari kebudayaan dan seringkali berpengaruh terhadap cara
pengelolaan organisasi. Perusahaan-perusahaan jepang jarang sekali
melakukan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya walaupun
kegiatannya sedang menurun. Hal ini terjadi karena pekerja dianggap
sebagai anggota keluarga oleh perusahaan, dan tidak dipandang sebagai
tenaga sewaan yang bias dihentikan jika tidak lagi diperlukan.
Sembilan
segmen lingkungan ini terdiri dari berbagai elemen yang mempunyai
potensi untuk mempengaruhi organisasi. Setiap segmen mestinya diamati
dan dianalisis oleh pemimpin organisasi agar dapat ditetapkan cara
pengelolaan organisasi yang sesuai untuk menghadapinya. Perlu
diperhatikan bahwa tidak semua segmen sama pentingnya bagi organisasi.
Walapun ada kaitan antara masing-masing segmen, tetapi biasanya ada satu
atau beberapa segmen yang besar pengaruhnyaterhadap organisasi sehingga
perl mendapatkan perhatian yang khusus.
C. Identifikasi Elemen-Elemen Lingkungan
Tidak
semua orang menyetujui pendapat tentang adanya Sembilan jenis segmen
lingkungan seperti yang telah diuraikan. Sesuai dengan prinsip
keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya, muncul
pendapat yang menyatakan bahwa komposisi elemen-elemen lingkungan yang
berpengaruh terhadap organisasi akan berlainan, sesuai dengan perbedaan
organisasi maupun kondisi lingkungannya. Karena itu, pendapat ini juga
menyatakn bahwa yang lebih penting adalah menemukan cara untuk
mengidentifikasikan elemen-elemen lingkungan, sehingga bias digunakan
pada semua organisasi yng berada pada lingkungan yang berbeda.
Salah
satu cara untuk melakukan identifikasi ini diungkapkan oleh Lubis dalam
sebuah penelitian mengenai karakteristik organisasi industry Kecil di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan uraian mengenai proses kegiatan
yang terjadi dalam operasi suatu organisasi perusahaan manufaktur untuk
mengidenifikasikan elemen-elemen lingkungan. Dinyatakan bahwa ada suatu
proses dasar yang terjadi secara berulang-ulang pada suatu organisasi,
dimulai dari masuknya bahan baku kedalam organisasi, transformasi bahan
baku tersebut menjadi produk jai, dan akhirnya pemasaran produk jadi
kepada konsumen.
Bahan
baku yng igunakan, iperoleh dari leveransir bahan baku, yang merupakan
salah satu elemen lingkungan. Proses transformasi memerlukan adanya
peralatan, enerji, teknologi, serta tenaga kerja. Peralatan dan enerji,
masing-masing diperoleh dari leverans. Teknologi yang dgunakan akan
sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan teknologi.tenaga kerja
terdapat dari pasar tenaga kerja, yang juga merupakan bagian dari
masyarakat. Transformasi yang dilakukan juga akan sangat dipengaruhi
oleh corak permintaan pasar, yang juga merupakan salah satu elemen
lingkungan. Pemasaran produk jadi dipengaruhi oleh kondisi pasar, dimana
terdapat saingan maupun konsumen, yang keseluruhannya merupakan bgian
dari lingkungan ekonomi. Keselurujan proses ini memerlukan adanya modal,
yang cara mendapatkannya tergantung pada kondisi lingkungan keuangn.
Selain itu, organisasi juga beroperasi dalam kawasan suatu Negara,
sehinga pemerintah juga merupakan salah satu dari elemen-elemen
lingkungan. Dengan cara yang telah diuraikan ini diharapkan seluruh
elemen lingkungan yang berpengaruh terhadap suatu organisasi dapat
diidentifikasikan secara lengkap.
D. Ketidakpastian Lingkungan
Pengaruh
lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua dimensinya,
yaitu melalui kompleksitas dan stabilitasnya. Kedua dimensi ini
menentukan besarnya tingkat ketidakpastian lingkungan yang harus
dihadapi oleh organisasi. Organisasi harus mampu menghadapi
ketidakpastian lingkungan ini agar dapat tetap bertahan dalam
lingkungannya.
Ketidakpastian
lingkungan menunjukan kepada keadaan dimana organisasi (atau
pimpinannya) tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan
lingku8ngannya, sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam
memperkirakan perubahan-perubahan lingkungan yang akan terjadi,
ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan yang akan diambil oleh
organisasi mempunyao resiko kegagalan yang tinggi.
Kompleksitas
(keragaman) lingkungan menunjukan geterogenitas atau banyaknya
elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu
organisasi. Lingkungan terdiri dari jenis lingkungan yang sangat
kompleks hingga lingkungan yang sangat sederhana, dimana hanya ada
sedikit elemen yang berpengaruh terhadap organisasi. Suatu lingkungan
dinyatakan sebagai lingkungan yang sederhana, jika hanya paling banyak 3
dan 4 elemen yang berpengaruh terhadap organisasi.
Stabilitas
lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi pada
elemen-elemen lingkungan. Lingkungan terdiri dari jenis limngkungan yang
sangat stabil hingga lingkungan yang sangat tidak stabil. Lingkungan
dinyatakan sebagai stabil apabila elemen-elemennya jarang sekalai
mengalami perubahan, sehingga keadaan lingkungan boleh dianggap tetap
selama bertahun-tahun. Lingkungan yang tidak stabil berubah secara
drastis tanpa diduga sebelumnya, sehingga akan mengejutkan bagi
organisasi.
Pada
lingkungan yang sederhana dan stabil terdapat ketidakpastian yang
rendah. Hanya ada sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan
elemen-elemen ini tidak ataupun jarang sekali mengalamai perubahan.
Lingkungan
yang kompleks dan stabil mengakibatkan ketidakpastian lingkungan yang
agak lebih besar dari segmen sebelumnya. Terdapat lebih banyak elemen
lingkungan yang perlu diperhatikan dan dianalisis agar organisasi
berfungsi dengan baik. Tetapi ketidakpastian yang dihadapi tidaklah
luar biasa besarnya, karena walaupun jumlahnya banyak, elemen-elemen
lingkungan tersebhut tidak ataupun jarang sekalai mengalami perubahan.
Lingkungan
yang sederhana dan tidak stabil menunjukan tingkat ketidakpastian yang
lebih tinggi lagi. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan sebenarnya
jumlahnya sedikit, tetapi selalu berubah. Perubahan elemen-elemen
lingkungan lebih berpengaruh terhadap besarnya ketidakpastian jika
dibandingkan dengan pengaruh dari jumlah elemen-elemen lingkungan suatu
organisasi. Karena itu, segmen ini dipandang mempunyai ketidakpastian
lebih tinggi dari segmen lingkungan sebelumnya.
Lingkungan
yang kompleks dan juga tidak stabil merupakan segmen lingkungan dengan
tingkat ketidakpastian yang paling tinggi. Terdapat sejumlah besar
elemen lingkungan yang selalu berubah secara tidak terduga dan tanpa
dapat dimengerti, sehingga menjadi sulit untuk dianalisis dan
menimbulkan ketidakpastian yang tinggi bagi organisasi.
E. Tekstur Lingkungan
Karakteristik
dari elemen-elemen lingkungan berpengaruh terhadap tingkat
ketidakpastian yang harus dihadapai suatu organisasi. Elemen-elemen
tersebut, jika ditinjau sebagai suatu kesatuan yang salaing berkaitan,
merupakan elemen-elemen yang menentukan corak lingkungan. Emery dan
Trist menamakan corak ini sebagai “Causal Texture”, untuk
memperlihatkan bagaimana elemen-elemen lingkungan yang saling berkaitan
membentuk kesempatan ataupun ancaman bagi organisasi. Selanjutnya
mereka menyatakan bahwa terdapat empat jenis tekstur (corak) lingkungan,
yaitu sebagai berikut:
Lingkungan Tenang-Acak (Placid-Randomized)
Merupakan
jenis lingkungan yang paling sederhana. Keadaannya tenang, yang berarti
elemen-elemennya berubah secara perlahan. Kesempatan dan ancaman
munculnya sangat jarang. Tetapi, lingkungan ini bersipat acak, yaitu
perubahan pada suatu elemen terjadi tanpa bias diduga sebelumnya dan
tanpa ada nkaitannya dengan elemen-elemen lainnya. Contoh jenis
lingkungan ini adlah lingkungan suatu apotik di sebuah kota kecil.
Perubahan jarang terjadi dan jumlah elemen yang berkaitan dengan
perusahaan apotik sangat sedikit.
Lingkungan Tenang-Mengelompok (Placid-Clustered)
Jenis
lingkungan ini juga cukup stabil, tetapi lebih kompleks disbanding
lingkungan Tenang Acak. Elemen-elemen lingkungan berkaitan satu sama
lain dan dapat berubah secara bersamaan (simultan). Karena itu,
kessempatan dan ancaman dalam lingkungan semacam ini muncul dalam bentuk
kelompok sehingga lebih membahayakan bagi organisasio. Karena perubahan
lingkungan ini sangat berbahaya, organisasi perlu mengantisipasi dan
berusaha menghindari bahaya karena perubahan ini. Akibatnya perencanaan
dan peramalan merupakanm hal yang penting bagi organisasi, sedangkan
pengelolaan sehari-hari harus dilakukan dengan cara tertentu, sehingga
selalu siap untuk menghadapi perubahan lingkungan. Contoh lingkungan
Tenang-Mengelompok ini adalah lingkungan suatu industry kimia. Keluhan
mengenai polusi akibat buangan industry dapat terjadi secara simultan,
yaitu dari penduduk sekeliling,pemerintah, lembaga pecinta alam, bahkan
hingga mempengaruhi konsumen serta supplier bahan, kelompok-kelompok
luar ini seringkali membentuk pengelompokan yang menuntut pabrik
memperhatikan akibat dari buangannya. Karena itu, organisasi perlu
merencanakan dan mengantisipasikan jawaban yang tepat bagi tuntutan
kelompok ini.
Lingkungan Diganggu-Bereaksi (Disturbed-Reactive)
Pada
jenis lingkungan ini perubahan tidak lagi bersifat acak. Dalam
lingkungan ini tidakan suatu organisasi bias mengganggu ketenangan
lingkungan, sehingga akan mengundang reaksi dari organisasi lainnya.
Karena itu, lingkungan seperti ini hanya bias terbentuk jika terdiri
dari sejumlah organisasi besar yang masing-masing cukup kuat untuk
mempengaruhi lingkugan. Selain itu, organisasi-organisasi ini juga
saling terlihat satu sama lain, sehingga indaka setiap organisasi
diamati secara jelas oleh organisasi lainnya. Lingkungan ini sering kali
dinamakan sebagai lingkungan oligopolistic. Contoh dari lingkungan
jenis ini adlah lingkungan indutri rokokkretek di Indonesia, yang
terdiri dari sejumlah industry rokok kretek yang besar (misalnya Bentol,
Djarum, Gudang Garam, dll).
Lingkungan Kacau (Tubulent Field)
Lingkungan
ini tandai dengan kompleksitas yang tinggi dan perubahan yang cepat.
Berbagai sector berubah secara drastic, dengan perubahan yang saling
berkaitan. Lingkungan jenis ini biasanya memberikn akibat yang negative
bagi organisasi. Perubahan lingkungan bias cukup dramatis hingga mampu
melenyapkan organisasi. Hal ini misalnya terjadi jika ada perubahan
teknologi yang sangat dramatis, sehingga semua produk dengan teknolog
lama tidak bisa lagi digunakan. Peraturan pemerintah juga bisa
memberikan pengaruh yang sama seperti contoh perubahan teknologi
tersebut karena saling mempengaruhi, perubahan elemen-elemen lingkungan
bias memberikan akibat negative yang berlipat ganda kepada organisasi.
Lingkungan
kacau ini jarang terjadi, tetapi jika ada maka perencanaan menjadi
tidak berarti bagi organisasi. Perubahan-perubahan terjadi sangat
drastis, sehingga tidak iantisipasikan oleh organisasi. Cara tebaik
untuk menghadapi jenis lingkungan ini adalah melakukan adaptasi,
walaupun juga tidak pasti dapat menjamin kelangsungan hidup organisasi.
F. Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi
Telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa karakteristik lingkungan berpengaruh
terhadap organisasi. Hal ini terjadi karena adanya ketergantungan
organisasi terhadap sumber-sumber yang terdapat pada lingkungan, seperti
uraian berikut ini.
Ketergantungan Sumber
Organisasi
mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya. Prouk dan jasa
yang merupakan out put organisasi dkonsumsi oleh pemakai yng terdapat
pada pada lingkungannya. Di pihak lain, organisasi juga mendapatkan
berbagai jenis input dari lingkungannya. Posisi organisasi menjadi
berbahaya jika pertukaran input dan out put ini menjadi tidak seimbang.
Input yang diperlukan oleh organisasi sering kali sumbernya ikuasai
oleh organisasi lain yang terdapat di lingkungannya, sehingga organisasi
terpaksa mempunyai ketergantungan sumber terhadap lingkungannya. Jika
tingkat ketergantungan ini tidak terlalu besar, seperti yang terjadi
pada lingkungan Tenang-Acak, maka organisasi tidak perlu terlalu
memperhatikan lingkungannya dan dapat memusatkn pehatianny terhadap
kegiatan produksi. Tetapi, jika ketergantungan ini sangat besar,
organisasi perlu beradaptasi terhadap ketergantungan tersebut dan
melakukan tindakan-tindakan yang sesuai untuk menguranginya.
Terdapat
dua cara adaptasi yang dapat dilakukan oleh organisasi. Cara pertama
adalah melalui perubahan internal, yaitu dengan menyesuaikan struktur
internal organisasi, pola kerja, perencanaan, dan aspek internal
lainnya, trhadap karakteristik lingkungan. Cara kedua adalah dengan
berusaha untuk menguasai dan mengubah konisi lingkungan sehingga
menguntungkan bagi organisasi.
Kompleksitas Struktur Organisasi
Jika
lingkungan bertambah kompleks, maka organisasi juga harus menjadi lebih
kompleks agar mampu menghadapinya. Setiap elemen dari lingkungan perlu
dihadapi oleh suatu bagian khusus dari organisasi. Karena itu organisasi
yang terdapat pada lingkungan yang kompleks seharusnya memiliki lebih
banyak bagian maupun jenis tugas.
Peredam
James
Thompson menggambarkan organisasi sebagai suatu inti teknis pelaksana
produksi yang dikelilingi oleh sejumah bagian peredam. Inti teknis
merupakan bagian yang mengerjakan tugas utama organisasi, misalnya
produks pada sebuah perusahaan industry atau pendidikan pada sebuah
peguruan tinggi. Inti teknis ini dikelilingi oleh sejumlah bagian
peredam yang bertugas untuk meredam ketidakpastian lingkungan. Untuk
setiap sgmen lingkungan dignakan satu again peredam khusus. Bagiab
peredam ini berusaha mmbuat kondisi inti teknis menjadi seperti sebuah
system tertutup agar bisa berfungsi dengan cara yang paling efesie.
Bagian-bagian peredam ini misalnya adalah bagian penelitan dan
pengembangan (litbang), keterangan, penjualan, pembelian dan lain-lain.
Elemen-Elemen Perbatasan (Bounday Spanning)
Elemen-elemen
perbatasan menghubugkan dan menyelaraskan rganisasi terhadap
unsur-unsur penting dari lingkungan, baik berupa individu maupun
organisasi lain. Peran ini di jalankan leh elemen-elemenperbatasan
melalui pertukaran informasi antara lingkungan dan organisasi, sehingga
rencana maupun kegiatan dapat dikoordinasikan., dan ketidakpastian dapat
dikurangi. Dengan pertukaran informasi ini, organisasi dapat
beradaptasi dengan cara yang lebi epat terhadap ligkugannya.
Elemen-elemen perbatasan mempunyai dua fungsi yaitu: Mendeteksi dan
memproses iformasi mengenai perubahan yang terjadi pada lingkungan, dan
mempresentasikan organsasi terhadap lingkungan.
Bagian-bagian
peredam mempertukarkan produk, jasa bahan baku, dan uang antara
organisasi dengan lingkugannya. Sedangkan elemen-elemen perbatasan
secara khusus hanya melakukan pertukaran informasi antara organisasi dan
lingkungannya. Kaena itu, elemen perbatasan bisa merupakan bagian dari
peredam, tetapi secara khusus hanya mengelola pertukaran informasi.
Salah satu contoh elemen perbatasan adalah bagian yang melaksanakan
riset pasar, yang bertugas memantau perubahan selera konsumen. Melalui
pemantauan ini riset pasar dapat memberikan informasi bagi para
pemngambil keputusan. Elemen perbatasan lainnya megamati perkembangan
teknologi, inovasi, perubahan peraturan pemerintah, sumber bahan baku,
dan perubahan-perubahan penting lainnya, sehingga organisasi dapat
membuat perencanaan serta penyesuaian yang diperlukan. Elemen perbatasan
juga memerikan informasi ,megenai organisasi kepada bagianbagian dari
lingkungan untuk mempengaruhi persepsi pihak luar terhadap organisasi.
Di bagain pemasaran, misalnya, dilakukan usaha untuk memperkenalkan
organisasi terhadap lingkungan, seperti melalui ikl, promosi, dan
kegiaan lainnya, sehingga berbaai phak yang ada di lingkungan tersebut
akan memiliki pandangan yang bak dan tertarik untuk mempergunakan produk
ataupun jasa yang dihasilkan oleh organisasi.
G. Strategi untuk Mengendalikan Lingkungan.
Dalam
hubungannya dengan lingkungan, selain beradaptasi, organisasi juga bisa
berusaha untuk menguasai ataupun mengendalikan lingkungannya, yaitu
melalui tindakan berikut:
- Mengusahakan
terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen lingkungan yang
terpenting. Antara lain dengan bentuk kegiatan sebagai berikut:
- Integrasi atau
Penggabungan: berusaha menginegrasikan organsiasi lain yang merupakan
sumber ketidakpastian, menggabungkannya menjadi bagian dari organisasi
kita sendiri,. Inegritas merupakan cara penciptaan hubungan ang paling
baik, karena dapat menghilangkan ketergantungan organisasi terhadap
elemen-elemen lingkungannya.
- Kontak atau Joit
Venture (uasaha patungan): usaha patungan mengurangi ketidakpastian
melalui ikatan yamng bersifat formal dengan organisasi lainnya. Dalam
sebuah usaha patungan, resiko maupun ongkos yang iperlukan untuk suatu
kegiatan dapat ditanggung bersama oleh organisasi yang terlibat.
- Kooptasi dan
interlocking Directoorates: kooptasi adalah usaha untuk mengadopsi
seseorang yang dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi
anggota organisasi. Contoh yang sring terlihat dari kooptasi adalah
banyaknya pejabat pemerintah yang duduk sebagai komisaris perusahaan
swasta. Interlocking directorate pada dasarnya sama dengan kooptasi.
Seseorang yang mempunyai kedudukan penting pada beberapa organisasi lain
diaopsi oleh suatu organisasi, sehingga orang tersebut nisa menjadi
saluran komunikasi antar organisasi.
- Pengangkatan
Eksekutif: salah satu cara untukmengembangkan hubungan yang baik dengan
lingkngan. Seseorang yang memiliki keduukan penting atapun berpengaruh
dalam lingkngan, diadopsi oleh organisasi.
- Iklan dan
hubungan Masyarakt: cara tradisional untuk mengembangkan hubungan baik
dengan lingkungan dilakukan melaluiiklan, yang tujuannya adaah untuk
memperngaruhi selera ataupun pandangan konsumen. Hubungan masyarakat
pada dasarnya serupa dengan pemasangan iklan, tetapi dilakukan tanpa
mengeluarkan biaya dan ditujukan terutama untuk mempengaruhi pandangan
masyarakat mengenai perusahaan ataupun organisasi. Hubungan masyarakat
mengusahakan agar organisasi memiliki gambaan yertentu di mata konsumen,
leveransir maupun pihak pemerintah.
- Berusaha mengendalkan ataupun membentk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi.
- Mengubah bidang
kegiatan: organisasi dapat mengubah bidang kegiatan untuk medapatkan
suasana lingkungan yang lebih ak. Organisasi bisa memilih segmen
lingkungan yang persaingannya tidak terlalu berat.
- Kegiatan politik:
melalui kegiatan politik, organisasi seringkali bisa mempengaruhi
bentuk peraturan-peraturan pemerintah, sehingga tidak berbahaya bagi
organisasi. Organisasi melakukan hal itu melalui lobbying dengan pihak
legislative. Dalam bentuk lain, seringkali terlihat himpunan pengusaha
yang sengaja mengikuti suatu aliran politik tertentu agar dapat
memperoleh prioritas sebagai rekanan pemerintah.
- Asosiasi
pengusaha sejenis: seringkali, usaha untuk mempengaruhi lingkungan
terlalu berat apabiladilaksanakan oleh suatu organisasi. Kaena itu,
muncul asoiasi pengusaha sejenis yang merupakan persatuan dari beberapa
organisasi yang bertujuan sama. Adanya persatuan itu memungkinkan
terkumpulnya kekuatan maupun sumber daya yang cukup besar untuk
mempengaruhi lingkungan.